Kamis, 30 Januari 2020

Budayawan Muda Karawang Merasa Diacuhkan

Sejumlah pusaka yang bisa diselamatkan dari segelintir oknum yang ingin menjual bukti sejarah bangsa ini
pada bangsa lain (infonews)
infonews871.blogspot.com.
infonews-Cilamaya.Bukti sejarah yang tersebar di nusantara indonesia ini bukan rahasia lagi di mata dunia,Artefak,pusaka dan tulisan bukti sejarah adalah harta budaya yang tak ternilai yang di miliki bangsa besar ini membuat segelintir oknum rela menjual harga diri budaya bangsa dengan sejumlah uang yang tak seberapa.
tidak menutup mata,ada negara tetangga yang budayanya juga hampir mirip dengan bangsa kita dan ada beberapa harta budaya bangsa kita diklaim oleh negara tetangga.
Kolektor-kolektor nakal yang dasar kecintaannya begitu dangkal pun kian merajalela dengan kurangnya pengawasan serta minimnya data membuat dinas kebudayaan membuat semakin bebasnya para oknum kolektor nakal bermain bebas memperjual belikan barang-barang bersejarah tersebut.
    Budayawan muda asal Karawang Andriansyah Pemuda kelahiran 1986 ini adalah salah satu pendiri Paguyuban Singa Perbangsa(PSB) "Kami tak pernah lelah mengikuti setiap evant untuk memperkenalkan budaya bangsa ini,saya mengaku Prihatin dengan sikap acuh nya para pemegang kebjikan di daerahnya khususnya karawang" Saya dari muda emang menyukai pusaka-pusaka tua peninggalan jaman dulu,tapi setelah terpikirkan oleh saya bahwa pusaka-pusaka ini adalah warisan budaya bangsa yang memang harus kita rawat dan lestarikan,akhirnya terpikirakn oleh saya,kalo saya tidak perduli dengan semua ini terus nanti anak cucu saya akan kehilangan arti sejarah bangsa ini,maka nanti akan terpikirkan oleh anak cucu kita bahwa membangun negara ini memang tidak mudah,memang penuh perjuangan".demikian ungkap eyang andri biasa di panggil oleh masyrakat sekitar.
Eyang Andri
 Budayawan muda Pendiri
Paguyuban Singa perbangsa

     Eyang Andri yang saat ini memiliki koleksi pusaka lebih dari Dua Belas Ribu bilah Keris dari berbagai jenis dari seluruh nusantara ini mengungkapkan pada infonews,bahwa semua koleksinya ini di beli dari Uang pribadinya yang kini ada di rumahnya sekaligus museum sederhana Di desa Sumur Gede Kabupaten Karawang.
    Hal Senada juga diungkapkan oleh Age Warga desa Sumur Gede "eyang Andri itu adalah salah satu tokoh pemuda serta budayawan di era milenial yang yang harus di perhatikan oleh pemerintah sekaligus oleh negara,di jaman sakarang ini sudah langka pemuda yang pikiran nya kritis dalam soal pelestarian budaya,saya prihatin dengan perhatiannya terhadap budaya ini sampai eyang rela itu jual mobil nya untuk menutupi pembelian pusaka-pusaka tersebut jangan sampai jatuh ke tangan kolektor-kolektor nakal"ungkap nya.

    Ketika ditanya harapannya kepada pemerintah,Eyang Andri mengungkapkn,bahwa sampai detik ini belum ada ajakan dari pemerintah terkait keprihatinannya ini" Saya tunggu janji pemimpin daerah yang baru dikarawang yang katanya akan memperhatikan pelesatrian budaya ini"demikian ujarnya kepada infonews. (Kang Bahar)


Senin, 20 Januari 2020

Kiprah Budayawan Milenial

Paguyuban SingaPerbangsa(PSB) Yang selalu Eksis dalam setiap acara gelaran Budaya

infonews871.blogspot.com
infonews-  Babarit merupakan acara ritual tahunan adat Suku Sunda. Sebagai tradisi leluhur, Babarit sering digelar pada bulan Dzulkaidah atau bulan Hapit (dan di daerah tertentu digelar di bulan Muharam), karena bulan-bulan tersebut mereka anggap sebagai bulan pailit, bulan yang serba sulit dan penuh bencana.
Meski demikian, selain dilakukan dengan maksud agar masyarakat terbebas dari segala jenis bencana seperti gempa bumi, wabah penyakit, banjir, angin topan dan bencana lain yang dapat mendatangkan penderitaan bagi manusia, Babarit juga dianggap sebagai bentuk syukur atas kesejahteraan dan kecukupan hidup yang telah dikaruniakan Tuhan. Intinya, Babarit adalah wujud syukuran sekaligus hiburan tahunan masyarakat. Syukuran atas berbagai rejeki dan kenikmatan hidup yang telah diperoleh, disertai pemanjatan doa kepada Allah untuk mendapatkan berbagai kebaikan, keselamatan dan terhindar dari bencana pada masa-masa yang akan datang.
Salah satu daerah yang tetap rutin melakukan pergelaran tradisi Babarit adalah Desa kertamukti,Kecamatan pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Hingga saat ini Babaritan masih lestari dan tak pernah pudar tergeser era modernisasi di daerah tersebut.
Tradisi Babarit seperti itu konon biasa digelar juga masyarakat di beberapa desa sekitar, termasuk juga di lingkungan masyarakat blok Desa lainnya.
Konon pada masa lalu acara Babarit seperti itu, biasa digelar pada saat-saat matahari terbenam. Namun karena saat-saat terbenam matahari berbenturan dengan waktu shalat Maghrib, akhirnya sejak tahun 1981 sampai sekarang prosesi Babarit di Desa Kertamukti pelaksanaannya diubah mulai sekitar pukul 15.30 atau 16.00 WIB, berupa penampilan kesenian sunda Wayang Golek yang digelar apik penuh khidmat.
Meski sepintas hanya berupa pergelaran seni Sunda Wayang Golek, tetapi di dalamnya banyak mengandung pesan luhur dari para sesepuh yang harus dipertahankan serta dijunjung tinggi masyarakat setempat secara turun-temurun. Itulah sebabnya, Babarit di dusun itu, sejak zaman dulu sudah rutin dan tak pernah absen digelar setiap setahun sekali. Sementara dari sisi prosesi acara, termasuk lagu-lagu dan irama musik Sunda khas Babarit di dusun itu pun, sejak dulu hingga saat ini nyaris tidak mengalami perubahan.
Prosesi Babarit di dusun itu biasanya digelar mulai sekitar pukul 16.00 di alun-alun depan masjid dan kantor balai dusun. Beberapa menit sebelum prosesi Babarit dimulai, ratusan masyarakat setempat berdatangan untuk menyaksikan acara tersebut. Sebagian duduk mengisi barisan kursi di depan panggung acara, selebihnya duduk-duduk dan berdiri tertib di seputar alun-alun tersebut. Ada pula yang menyantap aneka makanan yang dibawa dari rumah masing-masing untuk saling ditukar dan dicicipi bersama dalam suasana keakraban dan kekeluargaan yang kental.
Seperti biasa, prosesi acara diawali dengan pemanjatan doa, disusul sambutan-sambutan dari kepala Desa Cageur dan perwakilan tokoh masyarakat Desa. Berikutnya baru menginjak pada acara inti, diawali lantunan irama musik pengantar, kolaborasi alat-laat musik tradisional seperti kendang, gong, bonang, saron, dan gambang.
Lagu atau tembang-tembang Babarit inilah yang mengandung banyak makna dan nasihat-nasihat luhur bagi masyarakat dalam menjalani kehidupan mereka. Misalnya lagu berjudul Lahir Batin mengandung nasihat agar selalu berbuat baik kepada sesama manusia dan beribadah kepada Allah. Kemudian lagu Golewang yang mengandung makna, bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia, masyarakat harus mengikuti ajaran agama dan aturan hukum yang berlaku di tengah mereka.
Berikutnya, lagu Titi Pati mengandung makna dan nasihat agar selalu teliti dan hati-hati dalam menjalani kehidupan. Sali Asih mengandung makna untuk memelihara kasih sayang terhadap sesama manusia dan lingkungan alam. Renggong Buyut mengandung makna mengajak masyarakat untuk selalu memelihara silaturahmi. Lagu Goyong-goyong berisi ajakan untuk memelihara budaya gotong-royong agar jangan sampai punah. Terakhir, lagu Raja Pulang mengingatkan kepada setiap insan manusia, tanpa memandang status dan kedudukannya di dunia, agar selalu melakukan amal kebaikan untuk bekal hidup di dunia dan di akherat kelak.
Itulah di antara beberapa pesan luhur dari para sesepuh masyarakat Sunda yang senantiasa dilestarikan secara turun-temurun melalui tembang dan tradisi Babarit, agar jalinan kerukunan antar warga masyarakat tetap terjaga. Juga agar mereka tak melupakan nilai moral, hukum dan agama dalam menjalani kehidupannya.(Kang Bahar)
 

MKKS & FKKSMKS Kabupaten Karawang Siapkan Pengajuan Pembelajaran Tatap Muka Awal Tahun 2021

Musyawarah forum kerja kepala sekolah swasta Kab.Karawang bahas teknis persiapan sekolah tatap muka dimasa new normal jelang awal tahun 2021...