Senin, 06 April 2020

SMK Indonesia Mas,Lakukan Ujian Sekolah Dirumah Aja

Muhfanto.S.kom
Proktor SMK Indonesia Mas
infonews871.blogspot.com.06-04-2020
infonews - Cilamaya. Dalam pernyataannya yang dikemukakan saat rapat orang tua siswa beberapa waktu yang lalu Mulyadi Rusmianto.SE.Msi Kepala Sekolah  SMK Indonesia Mas mengatakan alasan nomor satu pembatalan UN "adalah keamanan dan kesehatan siswa-siswa kita, keamanan keluarga mereka, dan kakek-nenek siswa-siswa tersebut".
"Kalaupun kita melaksanakan Ujian Nasional di dalam tempat-tempat pengujian yang harus dikumpulkan, itu bisa menimbulkan risiko kesehatan yang sangat besar bukan hanya siswa tapi juga keluarga dan kakek nenek siswa-siswa tersebut," papar Mulyadi.
Nadiem Makarim KEMENDIKBUD RI,mengatakan ujian kelulusan sekolah masih bisa dilakukan masing-masing sekolah, "tapi tidak diperkenankan melakukan tes tatap muka yang mengumpulkan siswa dalam ruangan kelas".
Regina Hidayatunisa
Siswi kelas XII SMK Indonesia mas
"Ada berbagai macam opsi, sekolah bisa melakukan ujian sekolah, misalnya, melalui online atau melalui angka nilai lima semester terakhir. Dan ujian sekolah tersebut tidak kami paksa untuk mengukur ketuntasan seluruh capaian kurikulum bahkan semester terakhir," jelas Nadiem.
ANTARA FOTO/SYIFA YULINNAS
"Penyebaran wabah COVID-19 diprediksi akan terus berlangsung hingga April, jadi tidak mungkin kita memaksakan siswa untuk berkumpul melaksanakan US di bawah ancaman wabah Covid-19 " ujar Muhfanto.S.kom selaku proktor SMK Indonesia Mas kepada infonews..
"Ujian Nasional untuk murid-murid SD, SMP, dan SMA jika dilaksanakan tahun ini dapat membahayakan kesehatan jutaan murid, para guru dan keluarga mereka semua," kata Sohib.Spd,Wakasek kurikulum SMK Indonesia Mas
Terkait dengan pembatalan UN 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Surat Edaran tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 juga mengatur penerimaan murid baru sebagai berikut:
  • Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada jalur prestasi dilaksanakan berdasarkan akumulasi nilai rapor lima semester terakhir dan/atau
  • Berdasarkan prestasi akademik/non-akademik di luar rapor sekolah
Beberapa orang tua murid yang dihubungi infonews mengatakan mendukung kebijakan pemerintah yang membatalkan UN tahun ini demi alasan keselamatan akibat virus corona.
Ketika ditanya terkait kebijakan pemerintah yang terlalu cepat mengambil keputusan meniadakan UN, Mulyadi Rusmianto mengatakan,
"Artinya, perjuangan-perjuangan yang sudah diusahakan guru dan siswa, ya ending -nya berakhir tidak jelas. Ini pendapat saya dan mungkin juga anak-anak seperti itu," kata Mulyadi
Menurutnya, mungkin lebih baik jika pemerintah untuk mengundur jadwal UN terlebih dahulu sambil mencari cara alternatif dan melihat perkembangan virus corona, sebelum memutuskan untuk membatalkan UN.
"Ini seperti berjuang tapi tidak ada akhirnya. Anak-anak semangat belajar, mereka siap hadapi UN, tapi tidak diujikan, Saya pikir tadinya diundur atau dicarikan bentuk lain sehingga tidak menurunkan semangat anak-anak untuk terus belajar," kata Mulyadi
Namun demikian,Mulyadi mendukung keputusan pemerintah karena keselamatan para siswa dan masyarakat adalah yang utama.
Ia pun kini menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari dinas pendidikan mengenai penghapusan UN dan sistem penilaian pengganti.
Ujian Nasional pada tahun 2020 sejatinya akan diikuti oleh sekitar 8,3 juta siswa dari sekitar 106.000 satuan pendidikan di Indonesia baik dari SD hingga SMA. Mulai tahun depan Ujian Nasional memang sudah diputuskan ditiadakan dan diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter.(Kang Bahar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MKKS & FKKSMKS Kabupaten Karawang Siapkan Pengajuan Pembelajaran Tatap Muka Awal Tahun 2021

Musyawarah forum kerja kepala sekolah swasta Kab.Karawang bahas teknis persiapan sekolah tatap muka dimasa new normal jelang awal tahun 2021...