Kamis, 12 Desember 2019

Wakil Gubernur Jawa Barat Paparkan Pencegahan Dini Anti Radikalisme,Menuju Remaja Saleh Lahir Dan Bhatin

Waspada Gurita Faham Radikalisme
infonews871.blogspot.com- Jumat.13 Desember 2019
infonews871-Radikalisme adalah fanatisme atau pemutlakaan terhadap suatu keyakinan dan sikap tidak mau kompromi dalam mempertahankan keyakinannya atau melawan keyakinan pihak lain (seringkali dengan menggunakan cara-cara kekerasan). Praktek radikalisme yang sarat kekerasan.
Narasumber Dari Berbagai Perguruan Tinggi


Sementara itu, demokrasi adalah aturan main dalam bernegara dan bermasyarakat yang mengedepankan prinsip kebebasan dan hak asasi individu.  Demokrasi menjadi ruang yang terbuka bagi berkembangnya sikap toleran dan penghormatan terhadap hak-hak individu, bagi tumbuhnya gagasan-gagasan baru.  Pada saat yang sama, iklim demokrasi memberi ruang lebar bagi berkembangnya gerakan-gerakan radikal, dalam konteks ini radikalisme agama, meskipun gerakan ini secara terang-terangan mengusung agenda anti-demokrasi.  Inilah kehebatan tetapi sekaligus ironi demokrasi.
Dalam kesempatan itu hadir juga wakil Gubernur Jawabarat Uu Ruzhanul Ulum,Kepala KCD Wilayah IV Ai Nurhasan,Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratana mustika,Serta Para Kepala Sekolah Wilayah IV Jawabarat.
Tidak tanggung-tanggung sosialisasi yang diselenggarakan di Aula yudistira Pemda Kabupaten Purwakarta,mendatangkan Narasumber Profesor dan Doktor dari Perguruan Tinggi.
Wakil Gubernur Jawabarat Uu Ruzhanul Ulum
Wakil Gubernur Jawabarat Uu Ruzhunul Ulum Memaparkan"Gerakan radikal tidak dapat hidup di zaman Orde Baru yang otoriter, tetapi kemudian menemukan ruang yang terbuka untuk hadir dan menguasai panggung politik justru setelah Indonesia mengalami demokratisasi.  Kenapa demikian?  Demokrasi mensyaratkan adanya toleransi.  Penguasa di era demokrasi terpenjara oleh kebutuhan untuk menjaga citra sebagai sebagai pemimpin atau penguasa yang demokrat dengan bersikap toleran terhadap penggunaan kebebasan oleh individu atau kelompok, termasuk toleran terhadap perilaku radikal.  Kaum moderat juga cenderung toleran dengan bersikap diam, meskipun sebenarnya mereka tidak setuju pada aksi kaum radikal ini.  Sudah barang tentu ada juga kaum moderat yang diam-diam menyetujui perilaku kaum radikal" Ucapnya,saat Pembukaan Sekaligus Penutupan Acara Sosialisasi Anti Radikalisme Di Aula Yudistira Pemda Purwakarta Kamis 12 Desember 2019 kemarin.

Dalam Sambutannya Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratana Mustika Mengatakan"Radikalisme tidak bisa dijawab dengan politik moderasi atau politik toleransi. Mereka tidak mengenal bahasa moderat dan tidak bisa melunak oleh tutur kata halus.  Radikalisme membutuhkan jawaban yang radikal.  Apa yang perlu dilawan dari praktek radikalisme di Indonesia bukannya gagasan radikalnya, tetapi cara-cara radikal yang mereka lakukan, yaitu melakukan kekerasan.  Di negara demokratis, menjadi hak dari setiap individu untuk bersikap radikal terhadap keyakinan yang diyakini, sejauh perjuangan nilai tersebut ditempuh secara damai, tidak dengan menggunakan cara-cara kekerasan" Ungkapnya.
Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika
Ketika dua kekuatan radikal ini muncul, penguasa yang terpenjara oleh mitos “toleransi” gamang dalam mensikapi konflik antar dua pihak tersebut, kemana harus berpihak.  Mereka seperti ingin mengambil jarak dari konflik wacana ini. Tetapi perlu diingat, negara tidak mungkin mengambil jarak dengan bersikap diam. Mau tidak mau, disadari atau tidak, mereka pasti, dan harus berpihak. Misalnya, dalam konteks diskusi atau pertunjukan musik, negara tidak bisa bersikap netral. Ketika negara tidak memberi izin terhadap terselenggaranya acara-acara tersebut, kemudian aparat negara tidak mau bertindak terhadap pelaku kekerasan, negara sebenarnya sudah berpihak berpihak kepada kelompok radikal.  
Demokrasi tidak identik dengan netralitas.Demokrasi adalah nilai yang pasti: equality, liberty, and fraternity. Penguasa demokrat harus berpihak kepada perjuangan terhadap nilai-nilai tersebut.  Demokrasi dapat dilawankan dengan tirani, tetapi demokrasi juga lawan dari sikap anti-kebebasan dan sikap anti-pluralisme.  Pada tingkat tertentu, kehadiran kelompok radikal yang kritis terhadap penggunaan kebebasan perlu untuk menjadi kekuatan kontrol dari praktek demokrasi.  
Kepala KCD Wilayah IV Ai Nurhasan
Tetapi kontrol yang berlebihan dari kaum radikal ini, yaitu dengan melakukan kekerasan kepada pihak yang dianggap berseberangan, pada gilirannya akan dapat merusak demokrasi.  Agar demokrasi tidak rusak, dibutuhkan kehadiran kaum radikal yang sebaliknya: radikal humanis, radikal kebebasan berpikir, radikal pluralis. "Pelajar harus diberi ruang untuk berekspresi, agar kehadiran dari kaum radikal tersebut pertama tadi tidak sampai merusak demokrasi.  Negara harus juga radikal dalam menjalankan fungsi-fungsi dasarnya, yaitu menegakkan hukum.  Tanpa itu, negara telah berpihak pada kaum radikal anti kebebasan dan anti-pluralisme tersebut" Ungkap Ai Nurhasan Ketika Memberikan sambutan sebagai ketua penyelenggara Sosialisasi Anti Radikalisme di Aula Yudististira Kabupaten Purwakarta.(Kang Bahar)
 

Senin, 09 Desember 2019

Sidang Prakerin Bikin Jantung Copot

Sidang Prakerin SMK Indonesia Mas
infonews871.blogspot.com-Selasa 10 Desember 2019
Siswi SMK Domas Siap Sidang Prakerin
infonews871- Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri.Secara kasat mata terbukti hampir setiap DU/DI ketika merekrut tenaga kerja lulusan SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan.Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan yang di miliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak DU/DI.

"Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak DU/DI.Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktik.Sehingga peserta diklat yang seharusnya porsi pembelajaran praktik 70% hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya" ungkap Asep Hasan Basri.ST,Guru Penguji Dalam sidang Prakerin Tahun Pelajaran 2018-2019 ini.
Fatimah.SPd
Guru SMK Domas
           Hal senada juga di ungkapkan Fatimah.SPd,Guru SMK Indonesia Mas "Belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di DU/DI.Sekarang peralatan di DU/DI sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada di SMK-SMK masih manual. Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yanag ada, kurang memperhatikan kebutuhan di DU/DI, itupun tidak semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal" ucapnya.

Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang di harapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilakn tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional seseorang tidak semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja penguasaan yang baik. Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di sekolah, namun untuk kiat adalah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.Untuk kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian professional seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional berdasarkan jumlah pengalaman kerja.
Asep Hasan Basri.ST
Guru Penguji Sidang Prakerin

Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya, oleh karena itu sulit  diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.
Melihat kenyataan diatas,Kemendibud menetapkan strategi operasional yang berdasarkan kepada kebijakan “ Link and Match” (Kesesuaian dan Kesepadanan) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketemtuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39 1992 tentang Peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional, KepDikbud Nomor 080/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.(Kang Bahar)

RI 1 Kangen Kota Ketuk Tilu

infonews871.blogspot.com - Kamis Lusa (12/12), Presiden Jokowidodo akan kembali sambangi Karawang. Kali ini, orang nomor Wahid di Republik Indonesia itu, tidak mengagendakan kunjungan ke desa-desa, melainkan fokus di Kawasan industri untuk  pelepasan ekspor perdana product Tata Coorporation, Isuzu Trada. 

Menurut rencana, Presiden yang diperkirakan hadir bersama sejumlah Menteri terkait itu, akan tiba pukul 07.00 Wib pagi. Mulai besok Selasa (10/12) jalur di sepanjang lokasi Jalan Surya Utama menuju PT Isuzu, akan di pasangi umbul-umbul menyambut kedatangan RI 1. Memastikan keamanan rombongan presiden tiba, pada Kamis lusa juga akan diberlakukan penutupan sementara satu jalur di depan PT Isuzu, dan satu jalur lainnya di berlakukan sistem Contra flow, karena area parkir akan di pusatkan pada penggunaan jalan SM9 dan SM 14.

Nampak, Dandim 0604/Karawang Letkol Inf Medi Wibowo bersama Kasatpol PP Karawang, Asip Suhendar, cheking lokasi pendaratan Helly yang akam di gunakan Presiden bersama rombongan di Lapangan kawasan KIIC.  

"Kepastian Kunker Presiden jadi atau tidaknya, besok dikabari lagi ya. "Kata Dandim 0604/Karawang, Letkol Inf Medi Haryo Wibowo (Kang Bahar)

Jumat, 06 Desember 2019

Belajar Alsintan, Tujuh Kades Keliling Jawa Timur



Infonews871.COM   

infonews871 - Mekanisasi alat mesin pertanian (Alsintan) di Karawang, nampaknya serius dilakukan ditahun 2020 mendatang. Selain sosialisasi kepada semua kelompok tani dan Kepala Desa, Jumat (6/12), tujuh Kades dari Karawang bersama Pejabat Dinas Pertanian Karawang bertolak ke berbagai wilayah di Jawa, seperti Kabupaten Ngawi, Sukoharjo, Surabaya dan Demak Jawa Timur untuk belajar aplikasi alsintan di Kota tersebut. 

Kades Sarijaya Enin Sutisna mengatakan, beberapa Kades yang ikut dalam study banding alsintan ke Jawa ini selain  Sarijaya ada juga Kades Pasirmulya, Sukamerta, Rawagempol Wetan dan Muara. Saat ini, pihaknya masih terus jalan ke lapangan, karena agenda kegiatan masih padat, mengingat kunjungan pertama adalah ke perusahaan-perusahaan suplayer alsintan seperti Kombine Harvester, Transplanter dan lainnya. Ia menilai, harga dan budget yang di tawarkan dari perusahan langsung, lebih murah ketimbang yang sudah ada di Karawang melalui distributor. "Kita tertarik dengan penawaran perusahaan produsen alsintan ini, harganya 60 persen lebih murah ketimbang distributor yang menawarkan di Karawang, " Katanya. 

Kunjungan ini sambung Lurah Adok yang juga Ketua IKD Kecamatan Majalaya ini, sekaligus meraba kesiapan Karawang jelang peralihan pertanian dari manual ke modern yang lebih canggih. "Nanti bisa dikelola kelompok tani, Bumdes dan sejenisnya agar pertanian Karawang bisa lebih mandiri, " Pungkasnya..

Kades Rawagempol Wetan, H Udin Abdul Gani mengatakan, didampingi Sekretaris Dinas Pertanian Murodi, pihaknya study banding selama 4 hari kedepan untuk menengok keberhasilan Kabupaten/kota di Jawa dalam mengembangkan alsintan dan menerapkannya, baik di masa pengolahan, persemaian, perawatan hingga masa panen. Ia melihat teknologi sekaliber Traktor roda empat, Kombine harvester, alat tanam padi Transplanter hingga mekanisasi penyemprotan dengan drone. "Luar biasa mekanisasi alatnya canggih dan bisa diterapkan di Karawang kedepan, " Pungkasnya. (

Kamis, 05 Desember 2019

Dua Musim Gagal Tanam

600 hektar sawah di wilayah kec.banyusari gagal tanam
 infonews871.blogspot.com.jumat.06 Desember 2019
infonews871-Banyusari- Musim kemarau yang panjang serta tidak maksimalnya pasokan air diwilayah kecamatan

banyusari,menyebabkan hampir 600 hektar sawah di kecamatan itu membuat para petani terpaksa harus teringgal hampir dua musim masa tanam.
Bos Tala Suntara,salah seorang petani sekaligus tokoh masyarakat dusun peundeuy,
Bos Tala Suntara.
Tokoh masyarakat
mengungkapkan"hampir dua musim ini saya sudah tertinggal masa tanam padi,kalo untuk wilayah lain sudah panen lagi,kasihan saya sama para buruh tani yang kerja di saya,apa lagi mereka hanya mengandalkan dari kerja disawah saja,kalo hampir mau dua musim gini kan ..coba pikir derita mereka,kemarin sempat ada beberapa pejabat survei terkait masalah kekeringan ini,tapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut terkait tidak lancarnya pasokan air untuk sawah diwilayah kami." Ujar nya.
Ketika ditanya soal kendala pasokan air yang tidak lancar tersebut,bos Tala menambahkan bahwa kendalanya karna tangggul sepanjang kali citapen itu sudah tak mampu mengalirkan debit air" air itu bukan ga ada,air banyak dipintu di desa jatiragas nya,tapi kalo dibuka tanggul kalinya ga kuat dan juga banyak tanggul yang jebol,hingga air itu ga sampai kewilayah kecamatan banyusari."(



Senin, 02 Desember 2019

Giat RUTIN dan OPSNAL Polsek Cilamaya,Beri Bantuan Tas Dan Sepatu Pada Siswa&Siswi SMK Indonesia Mas



infonews871.blogspot.com-selasa 03 Desember 2019
infonews871-Cilamaya. Dalam Rangka GIAT  RUTIN dan OPSNAL Polsek Cilamaya Kab.Karawang.
Kapolsek Cilamaya Kompol Sutejo.SH saat ditemui in871 dalam acara Giat Sosialisasi Kamtibmas Di SMK Indonesia Mas dan pemberian Sarana  berupa Sepatu dan Tas Sekolah kepada 30 Pelajar yang kurang mampu
"Semoga dengan bantuan yang tidak seberapa ini dapat meringankan beban orang tua/keluarga pelajar yang kurang mampu,juga bentuk Talisilaturahmi kepolisian dan Sekolah Khususnya Kepala sekolah,Para Pelajar Serta dewan guru dalam menjaga ketertiban disekolah". Ucapnya saat penyerahan bantuan sepatu dan tas sekolah dihadapan para guru SMK Indonesia mas.

Dalam himbauannya Kompol Sutejo juga menyampaikan motivasinya pada pelajar karena tugas mereka belajar yg rajin sehingga masa depannya lebih baik sesuai harapannya dan keluarga,serta tidak melakukan tawuran antar pelajar yang merugikan semua pihak,keluarga dan pelajar itu sendiri.

Kunjungan Kapolsek Cilamaya Kompol Sutejo.SH di SMK Indonesia Mas yang diterima langsung olehStaf Menejemen Bidang Pendidikan Sumber Daya Manusia (PSDM) Jeje Jaelani.SPd serta dewan guru



Jeje Jaelani.SPd
staf Menejemen Bidang Pendidikan Sumber daya Manusia
,disela-sela kegiatan Sosialisasinya Kompol Sutejo merasa takjub saat melihat ujian siswa-siswi SMK indonesia Mas yang Melaksanakan ujiannya menggunakan HP Android.Di sampaikkan oleh Jeje Jaelani,Bahwa Dirinya mewakili Kepala Sekolah serta seluruh Jajaran Menejemen,dewan guru serta para pelajar SMK Indonesia mas Mengucapkan banyak terimakasih atas pemberian bantuan dari Polsek Cilamaya yang begitu perduli dengan dunia pendidikan yang ada Cilamaya Wetan khususnya pada SMK Indonesia Mas,"Kami Akan  berkomitmen akan selalu menjaga kondusifitas disekolah,sesuai arahan serta himbauan dari bapak kapolsek" Demikian disampaikan Jeje Jaelani.SPd,saat ditemui in871.(Kang Bahar) 


Siswa-siswi SMK Indonesia mas
Melaksanakan ujian dengan Menggunakan hp






Kamis, 28 November 2019

Dampak Kecil Revolusi Industri 4.0 itu Kini Mulai Terasa Bagi Buruh Tani

Buruh Tani Karawang Khawatir Alsintan hanya di Kuasai Orang Kaya

 infonews871.blogspot   
infonews871 - Masa transisi menuju pertanian berteknologi ditahun 2020, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi buruh tani dan kuli. Selain mengancam perekonomian keluarganya, penggunaan tangan-tangan mesin di khawatirkan hanya di kuasai orang-orang kaya dan berduit. 

"Sekarang tenaga kita nanti mulai gak di pakai, terus gantinya pakai alat semisal Kombine dan Transplanter, sekarang siapa yang mampu membeli alat secanggih itu kalau bukan orang kaya. Jadi yang kuli itu ya orang kaya yang akan siap tambah kaya lagi, " Keluh buruh tani asal Tempuran, Gugun, Jumat (29/11). 

Lebih jauh ia menyebut, betapapun alat-alat tersebut tidak dibeli seperti traktor, kadang-kadang bantuannya juga pilih kasih. Misal dari Dinas, yang dipastikan dapat juga biasanya orang kaya yang kebetulan punya Gapoktan dan kelompok tani, bukan diberikan kepada buruh tani. Kemudian, buruh tani saat hendak melakukan pengolahan, pinjam traktor dinas saja, sewanya di banderol selangit. Kondisi semacam ini yang disebut belum memenuhi rasa keadilan. Apalagi, saat ini, mekanisasi pertanian dengan teknologi, ia balik khawatir, orang kaya yang akan banyak jadi kuli untuk menambah kekayaannya. "Kita gak anti teknologi, tapi siapa nanti pemilik alatnya, pasti bukan kita juga kan, karena hanya orang berduit saja yang mampu membeli alat semisal Kombine seharga 1 unit mobil tersebut, " Ungkapnya. 

Wakil Ketua DPRD Karawang, Deden Rahmat mengatakan, mekanisasi alat pertanian memang baik dan hard di dukung, selama Dinas mampu menjelaskan permasalahan sosial di lapangan. Buruh tani setiap tahun itu menyusut, bukan hilang, maka yang sisa-sisanya ini harus banyak di berdayakan, sekurang-kurangnya kontrak dengan perusahaan produsen Kombine dan Transplanter misalnya, agar mereka bisa di latih jadi teknisinya dan bisa mengoperasikan alat-alat tersebut di sawah. "Harus di rembukan secara masif, agar permasalahan sosial tetap bisa di tangani baik, " Pungkasnya. (Kang Bahar)

LKS 2019 Menuju Jabar Juara Lahir Bathin

Kontingen SMK Indonesia Mas Wakil Kab.Karawang
di LKS Jabar 2019
infonew871.blogspot.com-jumat.29 November 2019
infonew871-Cilamaya. Perhelatan LKS 2019 sudah usai,namun kesan yang terasa seakan tak pernah bisa terlupakan buat dua orang siswi dari SMK Indonesia Mas Cilamaya-Kab.Karawang ini,Anisa Farah Dibatul Aini dan Sri Ayu Wulandari siswi jurusan Akomodasi Perhotelan (APER)adalah dua orang siswi yang tergabung dalam kontingen LKS 2019 dibidang Restoran Service mewakili Kab.Karawang.
Sri ayu Wulandari Siswi SMK Indonesia Mas
Restoran Service adalah salah satu bidang yang dilombakan dalam LKS 2019 yang dilakasanakan di SMKN 9 Bandung ini,adalah salah satu cabang bergengsi yang dilombakan diperhelatan ini,bermacam kategori yang dilombakan pun sangat beragam diantaranya,Moctail,Airis Coffee,Coffee Art,Slice Fruit.
Mila Maratus Solihat.S.Par,Kakom Akomodasi Perhotelan SMK Indonesia Mas mengungkapkan" Kalah Menang itu urusan nanti,karna kami juga tau saingan kami juga bukan Sekolah yang baru dibidang ini,yang penting kami sudah menampilkan yang terbaik di LKS 2019 ini"demikian Mila mengomentari saat ditemui in871 di Kampus SMK Indonesia
Aksi para siswa-siswi di ajang LKS 2019 Jawabarat
Mas di Cilamaya Wetan Kab.Karawang.
Banyaknya Peserta SMK unggulan di ajang LKS 2019 Jawabarat ini tidak serta merta membuat ciut nyali dua orang siswi yang menjadi wakil Kab.Karawang" Kami  sudah dipersiapkan secara mental dengan persiapan yang meskipun menurut kami persiapan itu sendiri tidak cukup waktunya,tapi buat kami berdua,ini adalah pengalaman yang sangat berkesan dan sangat berharga,karena kesempatan seperti ini tidak semua orang dapat merasakanya,semoga tahun depan kami bisa menjadi juara dan dapat terpilih kembali menjadi  perserta di LKS berikutnya " demikian ungkapan Anisa Farah kepada in871 ketika ditanya bagaimana kesan nya ketika menjadi peserta mewakili Kab.Karawang di LKS 2019 Jawabarat beberapa pekan lalu.
(Kang Bahar)
Anisa Farah Dibatul Aini&Sri Ayu Wulandari
Siswi SMK Indonesia Mas Jurusan Akomodasi Perhotelan (APER)



Rabu, 27 November 2019

Mengenal Revolusi Industri 4.0


Bicara soal revolusi industri, sebagian besar dari kita udah pernah belajar tentang revolusi industri kan? Biasanya di pelajaran Sejarah sering banget membahas ini. Nah, mungkin beberapa dari sebagian kita masih bingung, kenapa kok judulnya revolusi industri 4.0. Kok udah keempat? pertama, kedua, dan ketiganya mana?
Istilah ini sebenernya lagi hits banget, . Belakangan ini banyak banget yang membicarakan tentang revolusi industri 4.0. Enggak tokoh nasional, enggak tokoh internasional, berkali-kali ngomong soal “Bersiaplah menyongsong industri 4.0” atau “Kita tidak boleh tergilas oleh industri 4.0” atau “Kita harus bisa memanfaatkan fenomena Industri 4.0.” Jadi, sebenernya revolusi industri 4.0. itu apa? Di artikel ini akan paparkan tentang revolusi industri, mulai dari yang pertama, hingga yang keempat ini. Yuk, simak!
 Revolusi Industri
Pertama, kita lihat dulu definisi dari revolusi industri itu sendiri. Revolusi industri secara simpel artinya adalah perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Perubahan besar ini tercatat sudah terjadi tiga kali, dan saat ini kita sedang mengalami revolusi industri yang keempat. Setiap perubahan besar ini selalu diikuti oleh perubahan besar dalam bidang ekonomi, politik, bahkan militer dan budaya. Sudah pasti ada jutaan pekerjaan lama menghilang, dan jutaan pekerjaan baru yang muncul.
Lebih detilnya kita harus lihat di setiap revolusi industri, tapi kasarnya adalah, beberapa hal yang semula begitu sulit, begitu lama, begitu mahal dalam proses produksi mendadak jadi mudah, cepat, dan murah. Ingat, Ekonomi membicarakan macam-macam upaya manusia menghadapi kelangkaan. Revolusi industri menurunkan, malah terkadang MENGHILANGKAN beberapa kelangkaan tersebut, sehingga waktu, tenaga, dan uang yang semula digunakan untuk mengatasi kelangkaan-kelangkaan tersebut mendadak jadi bebas, jadi bisa digunakan untuk hal lain, untuk mengatasi kelangkaan yang lain.
Hilangnya atau berkurangnya sebuah kelangkaan otomatis mengubah banyak aspek dalam kehidupan bermasyarakat. Apalagi kalau ternyata beberapa kelangkaan menghilang! Nah, kita lihat satu persatu, sesuai urutannya.
 Revolusi Industri 1.0
Revolusi industri pertama adalah yang paling sering dibicarakan, yaitu proses yang dimulai dengan ditemukannya lalu digunakannya mesin uap dalam proses produksi barang. Penemuan ini penting sekali, karena sebelum adanya mesin uap, kita cuma bisa mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin untuk menggerakkan apapun.
Masalahnya, tenaga otot amat terbatas. Misalnya, manusia, kuda, sapi dan tenaga-tenaga otot lainnya tidak mungkin bisa mengangkat barang yang amat berat, bahkan dengan bantuan katrol sekalipun. Butuh istirahat secara berkala untuk memulihkan tenaga tersebut, sehingga proses produksi kalau mau berjalan 24 jam sehari membutuhkan tenaga.
Selain dengan otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan tenaga angin. Biasanya ini digunakan di penggilingan. Untuk memutar penggilingan yang begitu berat, seringkali manusia menggunakan kincir air atau kincir angin. Masalah utama dari dua tenaga ini adalah, kita tak bisa menggunakannya di mana saja. Kita cuma bisa menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah yang berangin.
Untuk tenaga angin, masalah tambahan adalah tenaga angin tak bisa diandalkan 24 jam sehari. Ada kalanya benar-benar tak ada angin yang bisa digunakan untuk memutar kincir! Masalah ini juga muncul ketika tenaga angin menjadi andalan transportasi internasional, yaitu transportasi laut. Sebagai gambaran, di era VOC, butuh waktu sekitar 6 bulan untuk kapal dari Belanda untuk mencapai Indonesia, lalu 6 bulan lagi untuk berlayar dari Indonesia ke Belanda. Artinya, kalau mau berlayar bolak balik Batavia-Amsterdam-Batavia, butuh waktu setahun! Maklum, terkadang ada kalanya benar-benar tak ada angin di laut, terkadang ada angin tetapi berlawanan dengan arah yang diinginkan.
Ini yang jarang dibahas di buku-buku sejarah: revolusi industri memungkinkan bangsa Eropa mengirim kapal perang mereka ke seluruh penjuru dunia dalam waktu jauh lebih singkat. Tidak ada lagi cerita tentara-tentara Eropa kelelahan saat menyerang benteng milik Kerajaan Asia. Semua daerah yang bisa terjangkau oleh kapal laut, sudah pasti terjangkau oleh kekuatan imperialis Eropa. Negara-negara Imperialis di Eropa ini ramerame ngegas menjajah kerajaan-kerajaan di Afrika dan Asia. Ingat, di akhir 1800an inilah Belanda akhirnya menaklukkan daerah-daerah terakhir di Indonesia seperti Aceh dan Bali, yang belum ditaklukkan.
Terakhir, kelangkaan yang dikurangi adalah kelangkaan tenaga kerjaSemula begitu banyak manusia dibutuhkan untuk menjalankan mesin-mesin produksi. Kini mendadak semua tenaga itu digantikan mesin uap. Artinya, mendadak semua tenaga manusia tersebut jadi bebas, mereka bisa dipekerjakan di bidang lain.
Perubahan-perubahan ini amat penting sebab perubahan ini berarti menghilangkan keistimewaan para bangsawan. Berkat mesin uap, produksi kini bisa berlangsung di mana saja. Berkat mesin uap, produksi besar-besaran bukan cuma monopoli para tuan tanah yang memiliki ladang/sawah berhektar-hektar. Kini orang-orang kaya yang memiliki mesin-mesin uap bisa memproduksi barang padahal tanah mereka tak seberapa dibanding tanahnya para bangsawan ini. Kini orang-orang bisa memproduksi tanpa memiliki tanah pertanian. Kini oran-orang-orang bisa jadi kaya tanpa …
Penampakan mesin uap Watt, yang menjadi pijakan untuk revolusi industri pertama.
gelar bangsawan, karena sebelumnya cuma para bangsawan yang bisa memiliki faktor produksi (tanah) dalam jumlah besar. Dominasi kaum bangsawan yang berlangsung atas kaum non-bangsawan selama ribuan tahun terpatahkan sudah.Namun, dampak negatif revolusi industri ini, selain pencemaran lingkungan akibat asap mesin uap dan limbah-limbah pabrik lainnya yang sudah kalian pelajari di buku teks sekolah kalian, adalah penjajahan di seluruh dunia. Tanpa mesin uap, Imperialis Eropa takkan bisa menaklukkan Asia dan Afrika secepat dan semudah ini. Nah, daripada lama-lama di revolusi industri yang sudah biasa dipelajari di sekolah, kita langsung ke revolusi industri kedua, yang jarang banget dibahas di sekolah.

Revolusi Industri 2.0
Revolusi industri pertama memang penting dan mengubah banyak hal. Namun, yang tak banyak dipelajari adalah revolusi industri kedua yang terjadi di awal abad ke-20. Saat itu, produksi memang sudah menggunakan mesin. Tenaga otot sudah digantikan oleh mesin uap, dan kini tenaga uap mulai digantikan dengan tenaga listrik. Namun, proses produksi di pabrik masih jauh dari proses produksi di pabrik modern dalam satu hal: transportasi. Pengangkutan produk di dalam pabrik masih berat, sehingga macam-macam barang besar, seperti mobil, harus diproduksi dengan cara dirakit di satu tempat yang sama.
Pabrik mobil Ford model T sebelum revolusi industri 2.0.
Di akhir 1800-an, mobil mulai diproduksi secara massal. Namun, di pabrik mobil, setiap mobil dirakit dari awal hingga akhir di titik yang sama. Semua komponen mobil harus dibawa ke si tukang-perakit. Seorang tukang-perakit memroses barang tersebut dari nol hingga produk jadi. Perhatikan foto di atas, yang merupakan foto sebuah pabrik mobil sebelum industri 2.0. Setiap mobil akan dirakit oleh seorang tukang yang “Generalis” yang memproses mobil tersebut dari awal hingga selesai, dari merakit ban, pintu, setir, lampu, dst., sampai lengkap.
Namun, proses produksi ini memiliki kelemahan besar: perakitan dilakukan secara PARALEL. Artinya, untuk merakit banyak mobil, proses perakitan harus dilakukan oleh buaanyak tukang secara bersamaan! Artinya setiap tukang harus diajari banyak hal: memasang ban, memasang setir, dll. Seandainya ada masalah dalam proses perakitan, mobil yang belum jadi harus “Digeser” dan si tukang harus meminta mobil baru sehingga proses produksi mobil bisa berjalan terus. Butuh waktu untuk memindahkan mobil bermasalah ini. Butuh waktu mendapatkan mobil baru, dan proses perakitan harus mulai dari 0 lagi. Karena itu, proses perakitan mobil seperti ini terasa lambat.
Ketika perusahaan mobil Ford di Amerika Serikat meluncurkan mobil murah pertama di dunia, “Ford Model T” yang tersohor, mereka kebanjiran pesanan. Mereka tak bisa memenuhi target produksi mereka. Maklum, butuh waktu sekitar 12 jam 30 menit buat seorang tukang untuk merakit Ford Model T! Di tahun 1912, Ford cuma bisa memproduksi 68.773 mobil dalam setahun. Artinya, sistem “Satu perakit, satu mobil” tak bisa dipertahankan. Sistem produksi harus direvolusi.
Revolusi terjadi dengan menciptakan “Lini Produksi” atau Assembly Line yang menggunakan “Ban Berjalan” atau conveyor belt di tahun 1913. Proses produksi berubah total. Tidak ada lagi satu tukang yang menyelesaikan satu mobil dari awal hingga akhir, para tukang diorganisir untuk menjadi spesialis, cuma mengurus satu bagian saja, memasang ban misalnya. Produksi Ford Model T dipecah menjadi 45 pos, mobil-mobil tersebut kini dipindahkan ke setiap pos dengan conveyor belt, lalu dirakit secara SERIAL. Misalnya, setelah dipasang ban dan lampunya, barulah dipasang mesinnya seperti gambar di bawah. Semua ini dilakukan biasanya dengan bantuan alat-alat yang menggunakan tenaga listrik, yang jauh lebih mudah dan murah daripada tenaga uap.
Penggunaan tenaga listrik, ban berjalan, dan lini produksi ini menurunkan waktu produksi secara drastis, kini sebuah Ford Model T bisa dirakit cuma dalam 95 menit! Akibatnya, produksi Ford Model T melonjak, dari 68 ribuan mobil di tahun 1912, menjadi 170 ribuan mobil di tahun 1913, 200 ribuan mobil di tahun 1914, dan tumbuh terus sampai akhirnya menembus 1 juta mobil per ahunnya di tahun 1922, dan nyaris mencapai 2 juta mobil di puncak produksinya, di tahun 1925. Totalnya, hampir 15 juta Ford Model T diproduksi sejak 1908 sampai akhir masa produksinya di tahun 1927.
Produksi mobil murah secara besar-besaran ini mengubah bukan cuma industri mobil Amerika, bukan cuma industri mobil dunia, tapi juga budaya seluruh dunia. Loh, kok bisa sejauh itu?
Begini, loh, produksi mobil murah secara massal seperti itu berarti membuat mobil menjadi barang terjangkau. Sejak Model T diproduksi massal, bukan cuma orang kaya yang membeli dan menggunakan mobil, kelas menengah bisa membelinya, bahkan kelas miskin bisa menyicilnya atau meminjamnya. Mendadak, ratusan ribu, bahkan jutaan orang jadi punya mobil. Mendadak, transportasi dari rumah ke tempat kerja jadi jauh lebih mudah, tidak tergantung jarak, tidak tergantung jadwal transportasi umum. Ini menyebabkan munculnya daerah yang disebut “Subur” atau “Pinggiran” yaitu perumahan yang muncul di pinggir kota, bukannya di pusat kota. Mendadak, jutaan orang ini butuh garasi, tempat parkir, bengkel ganti oli, bengkel ganti ban, tukang cuci mobil, dan 1001 hal lain yang tidak terpikir sebelumnya.
Itu baru mobil. Produksi menggunakan conveyor belt ini juga menurunkan waktu dan biaya produksi di banyak bidang lainnya. Artinya, bertambahnya waktu, menyebabkan berkurangnya kelangkaan waktu. Selain itu, conveyor belt juga digunakan untuk mengangkut barang tambang dari tambang ke kapal lalu dari kapal ke pabrik. Sekali lagi, menghemat waktu dan tenaga. Masih belum cukup, penggunaan conveyor belt dan lini produksi juga menghemat luas lahan yang diperlukan pabrik. Artinya, kelangkaan lahan perkotaan untuk produksi juga berhasil dikurangi.
Revolusi industri kedua ini juga berdampak pada kondisi militer di Perang Dunia 2. Meski bisa dikatakan bahwa revolusi industri 2.0 sudah terjadi di Perang Dunia 1, di Perang Dunia 2-lah efeknya benar-benar terasa. 
Ribuan tank, pesawat, dan senjata-senjata tercipta dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Ini semua terjadi karena adanya produksi massal (mass production). Perubahan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri boleh dibilang jadi komplit.
Nah, itu baru industri 2.0, revolusi apa lagi yang berikutnya? Tebakan gue sih kalian bisa menebak kelanjutannya, sebab komponen terpenting industri 3.0 udah sering banget kalian temui.
 Revolusi Industri 3.0
Setelah mengganti tenaga otot dengan uap, lalu produksi paralel dengan serial, perubahan apa lagi yang bisa terjadi di dunia industri? Faktor berikutnya yang diganti adalah manusianya. Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan amat penting dalam produksi barang-barang, seperti udah disebutkan sebelumnya, ini adalah era industri!
Revolusi industri ketiga mengubahnya. Setelah revolusi ini, abad industri pelan-pelan berakhir, abad informasi dimulai. Kalau revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga dipicu oleh mesin yang bergerak, yang berpikir secara otomatis: komputer dan robot.
Komputer semula adalah barang mewah. Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era Perang Dunia 2 sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman, yaitu komputer yang bisa diprogram pertama yang bernama Colossus adalah mesin raksasa sebesar sebuah ruang tidur. Tidak punya RAM, dan tidak bisa menerima perintah dari manusia melalui keyboard, apalagi touchscreen, tapi melalui pita kertas. Komputer purba ini juga membutuhkan listrik luar biasa besar: 8500 watt! Namun kemampuannya gak ada sepersejutanya smartphone yang ada di kantong kebanyakan orang Indonesia saat ini.

Bayangin kalo komputer sekarang sebesar ini! Ini adalah foto komputer Colossus, yang menjadi pijakan awal revolusi industri 3.0.

Namun, kemajuan teknologi komputer ngebut luar biasa setelah perang dunia kedua selesai. Penemuan semi konduktor, disusul transistor, lalu integrated chip (IC) membuat ukuran komputer semakin kecil, listrik yang dibutuhkan semakin sedikit, sementara kemampuan berhitungnya terbang ke langit.
Mengecilnya ukuran komputer menjadi penting, sebab kini komputer bisa dipasang di mesin-mesin yang mengoperasikan lini produksi. Kini, komputer menggantikan banyak manusia sebagai operator dan pengendali lini produksi, sama seperti operator telepon di perusahaan telepon diganti oleh relay sehingga kita tinggal menelpon nomor telepon untuk menghubungi teman kita. Proses ini disebut “Otomatisasi” semuanya jadi otomatis, tidak memerlukan manusia lagi. Artinya, sekali lagi terjadi penurunan kelangkaan sumber daya manusia, terbebasnya ribuan tenaga kerja untuk pekerjaan – pekerjaan lain.
Seiring dengan kemajuan komputer, kemajuan mesin-mesin yang bisa dikendalikan komputer tersebut juga meningkat. Macam-macam mesin diciptakan dengan bentuk dan fungsi yang menyerupai bentuk dan fungsi manusia. Komputer menjadi otaknya, robot menjadi tangannya, pelan-pelan fungsi pekerja kasar dan pekerja manual menghilang.
Namun, ini bukan berarti tugas manusia di produksi bisa digantikan sepenuhnya oleh robot. Pabrik-pabrik mobil semula berpikir revolusi industri 3.0 ini akan seperti 2.0, di mana produksi paralel diganti total oleh lini produksi, robot akan secara total diganti oleh manusia. Pabrik-pabrik mobil di tahun 1990an mencoba mengganti semua pegawai mereka dengan robot, hasilnya adalah produktivitas malah menurun. Elon Musk mencoba melakukannya lagi di tahun 2010-an ini di pabrik mobil Teslanya. Sekali lagi, semua orang menemukan fakta bahwa untuk produksi mobil, kombinasi manusia dan robot-komputer adalah yang terbaik. Munculnya robot dan komputer menjadi penolong manusia, bukannya penggantinya.
Sekali lagi, revolusi ini mengubah masyarakat. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat cenderung berubah dari mengandalkan sektor manufaktur, menjadi mengandalkan sektor jasa seperti bank, studio film, TI, dll. sebagai motor ekonomi mereka. Mereka berubah dari ekonomi industri menjadi ekonomi informasi.
Karena kemajuan ini juga, terjadilah perubahan dari data analog menjadi data digital. Misalnya, dari merekam musik menggunakan kaset menjadi menggunakan CD, dari menonton film di video player menjadi menggunakan DVD player; dst. Ini terjadi karena komputer itu cuma bisa bekerja dengan data digital. Karena inilah revolusi industri ketiga ini nama lainnya adalah “Digital revolution“. Karena revolusi ini juga, video game menjadi sesuatu yang normal dalam kehidupan kita, menjadi bisnis dengan nilai milyaran, bahkan trilyunan Dolar. Di sisi negatifnya, digitalisasi, komputerisasi membuat kejahatan-kejahatan baru muncul: penipuan menggunakan komputer,
OK, setelah pemasangan komputer dan robot dalam proses produksi, memangnya ada kemajuan apa lagi? Memangnya kemajuan apa lagi sih yang bisa terjadi di dunia industri?
 Revolusi Industri 4.0
Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya cuma dikenal dengan nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. Nah, lo mungkin bisa nebak, setelah 2 revolusi itu, revolusi macam apa lagi sih yang bisa terjadi?
Perhatikan deh, semua revolusi itu terjadi menggunakan revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri 2.0 takkan muncul selama kita masih mengandalkan otot, angin, dan air untuk produksi. Industri 3.0 intinya meng-upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Jadi, industri 4.0 juga pasti menggunakan komputer dan robot ini sebagai dasarnya. Jadi, kemajuan apa saja yang muncul di dunia komputer kita akhir-akhir ini?
Pertama, kemajuan yang paling terasa adalah internet. Semua komputer tersambung ke sebuah jaringan bersama. Komputer juga semakin kecil sehingga bisa menjadi sebesar kepalan tangan kita, makanya kita jadi punya smartphone. Bukan cuma kita tersambung ke jaringan raksasa, kita jadinya SELALU tersambung ke jaringan raksasa tersebut. Inilah bagian pertama dari revolusi industri keempat: “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa langsung diketahui SAAT ITU JUGA oleh pemilik pabrik, di manapun si pemilik berada!.(Kang Bahar.Diambil dari berbagai artikel LIPI&Google)

MKKS & FKKSMKS Kabupaten Karawang Siapkan Pengajuan Pembelajaran Tatap Muka Awal Tahun 2021

Musyawarah forum kerja kepala sekolah swasta Kab.Karawang bahas teknis persiapan sekolah tatap muka dimasa new normal jelang awal tahun 2021...