Rabu, 27 November 2019

Guru Milenial Menjawab

Siswi-siswi SMK Indonesia Mas

infonews871-kamis.28 November 2019


infonews871.blogspot.com - Kita banyak menaruh harapan kepada guru untuk membantu mendidik anak agar siap menghadapi masa depan. 
Indonesia pun membutuhkan generasi masa depan yang cemerlang untuk menghadapi persaingan global. Pada Hari Guru Nasional, sejumlah guru dari generasi milenial juga menaruh harapan kepada pemerintah, orangtua, serta seluruh insan pendidikan.
in871 mewawancarai sejumlah guru-guru millenial yang kini terjun mendidik di pendidikan formal. 
Berikut rangkuman harapan-harapan muncul dari guru-guru generasi milenial. 
Nyai Daryanti.SPd Dan Maysaroh.SPd
Guru SMK Indonesia Mas


1. Pendidikan menonjolkan karakter 
Guru SMK Indonesia Mas,Nyai Daryanti.SPd berharap siswa sadar bahwa ilmu pengetahuan yang dipelajari selama di sekolah bukan untuk membantu masuk ke perguruan tinggi. Menurut Nyai Daryanti, ilmu pengetahuan yang dipelajari sekarang adalah modal untuk menjalani hidup.
"Agar kamu tahu siapa diri kamu, kamu punya identitas yang khas, agar siswa unik, beragam, berwawasan, dan berkarakter," ujar Nyai Daryanti saat diwawancarai in871.Nyai Daryanti menyebutkan setiap anak itu punya karakter. Menurutnya, pendidikan seharusnya bisa menonjolkan karakter setiap anak. "Ada sisi unik keluar, maka ada nilai-nilai toleransi di sana. Ada juga sisi kreatif. Di situlah pendidikan seharusnya menciptakan hal itu," tambah Nyai Daryanti.

2. Bebas berkreasi dan berinovasi
Wakasek Kurikulum SMK Indonesia Mas Sohib.SPd,berharap sekolah-sekolah bisa lebih membebaskan guru dan murid lebih berekspresi.Pola pendidikan di sekolah juga diharapkan seimbang antara teori dan praktek. "Kebetulan di sekolah saya ada pelajaran Kewirausahaan Itu jadi tak hanya teori tetapi banyak praktek," ujar Sohib kepada in871,
Sohib.SPd
Wakasek Kurikulum SMK Indonesia Mas
Sohib berharap kepada pemerintah untuk menyederhakan Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP). Menurutnya, penyusunan RPP itu membuang waktu guru dalam kegiatan belajar mengajar. "Inginnya to the point aja. cuma poin-poin aja. Gak perlu detail kalau soal RPP kalau soal materi, ternyata masih banyak sekolah yang harus banget ngikutin kompetensi dasar yang dikasih jadi mereka gak bisa improve. Ujung-ujungnya ke anak-anak kasihan juga," tambah Sohib.


3. Orangtua turut berperan mendidik bersama 
Astuti.SPd
Guru Kewirausahaan
Orangtua diharapkan turut berperan dalam mendidik anak. Cara-cara yang bisa dilakukan milsanya berkomunikasi dengan guru, mengajarkan nilai-nilai baik di masyarakat, apresiasi anak, mendengarkan cerita anak, dan konsisten mengikuti nilai-nilai pelajaran di sekolah.Astuti.SPd mengatakan "orangtua harus aktif berkomunikasi dengan guru"
Orangtua bisa menanyakan perkembangan anak selama di sekolah ketika di rumah. "Misalnya anaknya udh diarahin ikut ekskul, kalau bisa ditanya perkembangannya di rumah, anaknya di rumah mesti latihan apa," ujar Astuti.Astuti mengatakan guru tidak bisa bergerak sendiri untuk mendidik siswa karena pasti hasilnya tidak signifikan. Ia menekankan harus ada peran dari orangtua dan sekolah. "Orang tua perlu ada dan mendampingi anak-anak mereka tanpa harus menekan dan membebaninya," ujar Astuti saat dihubungi in871.
(Kang Bahar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MKKS & FKKSMKS Kabupaten Karawang Siapkan Pengajuan Pembelajaran Tatap Muka Awal Tahun 2021

Musyawarah forum kerja kepala sekolah swasta Kab.Karawang bahas teknis persiapan sekolah tatap muka dimasa new normal jelang awal tahun 2021...