wakil bupati menerima cinderamata dari ketua PBK. |
infonews-Karawang.Kirab Pusaka, Bentuk Keharmonisan Publik Figur dan Masyarakat,Ibarat semut yang mengerubuti gula, ribuan orang berkumpul memadati pinggiran jalan lapangan desa lemahduwur telagasari karawang dari Alun-alun Desa Sementara, yang ditunggu-tunggu belum juga sedikit pun menampakan tanda-tanda akan segera mulai, namun masyarakat sudah mulai sesak memadati pinggiran jalan seolah tak menghiraukan panasnya matahari yang membakar kulit. Adalah prosesi "Kirab Pusaka" yang mereka tunggu, hingga rela berpanas-panasan.
Meski belakangan banyak opini yang beredar di telinga masyarakat, bahwa di era milenial ini, perhelatan tradisi budaya sedikit demi sedikit sudah mulai ditinggalkan, namun faktanya justru selaras dengan visi kabupaten Karawang "Menuju Karawang yang lebih maju berbudaya dan religius", tradisi budaya Tahunan seperti kirab pusaka seperti ini, sampai detik ini masih menjadi sebuah perhelatan yang sayang untuk dilewatkan bagi masyarakat karawang.Terbukti dengan antusiasme masyarakat Karawang yang menyaksikan kirab budaya yang digelar Pagi hari kemarin seolah membantah dan justru berbanding terbalik dengan apa yang selama ini sudah menjadi opini publik namun terasa terkesan kurang objektif.Sedangkan bagi sebagian besar masyarakat Karawang sendiri yang notabene adalah masyarakat Jawa.agama dan budaya adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa untuk ditinggaklan. Agama adalah alat bagaimana manusia hidup sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan budaya adalah alat bagaimana manusia hidup sebagai makhluk sosial.Maka tak heran, jika "Kirab Pusaka" adalah salah satu rangkain acara perayaan yang begitu ditunggu - tunggu oleh masyarkat Karawang dan sekitarnya hingga rela berdesak - desakan dan berpanas-panasan demi untuk bisa menyaksikan acara tradisi budaya yang hanya digelar satu kali dalam setahun seperti ini.Setelah 2 jam menunggu, akhirnya terdengar juga sirine polisi dari arah gapura,berada di garis depan pengawalan untuk membuka jalan.Rombongan kedua diisi oleh para bregodo pembawa pusaka yang menjadi saksi sejarah berdirinya kabupaten Karawang. Pusaka tersebut akan dikirabkan menuju alun-alun pusat pemerintahan desa lemahduwur saat ini melalui jalur sejauh 3 kilometer yang terlihat berlangsung begitu sakral. juga ikut memeriahkan jalannya Kirab Pusaka dengan banyaknya para tamu paguyuban,Dalam sisi lain, terselenggaranya kirab pusaka seperti ini, selain merupakan sebuah bentuk pelestarian budaya, agar generasi sekarang mengetahui bagaimana cikal bakal Kota karawang, dan bagaimana Islam berkembang di karawang,demikian diungkapkan wakil bupati karawang yang akrab disapa kang jimi ini
,Namun moment ini merupakan sebuah kesempatan.Kesempatan bagi para pejabat, pemimpin, tokoh masyarakat untuk bisa menyapa dan bertatap muka secara langsung. Hal itu terbukti, dengan banyaknya masyarakat yang begitu riuh dan berebut untuk berjabat tangan ketika seorang yang dirasa adalah publik figur terlihat di depan mata dengan menaiki delman saat kirab pusaka.Ini adalah pemandangan langka. Jangankan untuk bisa berjabat tangan untuk bisa bertemu secara langsung saat hari-hari biasa pun rasanya mustahil. Tapi hal itu tidak berlaku ketika moment kirab pusaka seperti ini. Baik pejabat,
pemimpin serta tokoh masyarakat bisa dengan mudah menyapa masyarakat secara langsung Begitu juga masyarakat, mereka bisa dengan sangat mudah, meluapkan kerinduaanya bisa bertemu dan bahkan bisa berjabat tangan dengan mereka yang dirasa adalah seorang publik figur atau pemimpin mereka.
Walaupun hanya sekedar membagikan makanan kecil namun itu adalah bentuk kecil kepedulian kecil seorang publik figur terhadap masyarakat. Kirab pusaka bukan hanya sekadar pelestarian budaya, kirab pusaka adalah bentuk sebuah keharmonisan antara Publik figur dan Masyarakat.(Kang Bahar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar